Rabu, 09 Maret 2011

cerpen

                                                                                                                                                                                                          
                                        MEMPROMOSIKAN SEBUAH BARANG    



      Suatu hari dipeng hujung bulan maret 1992 lalu dessk ke budayaan kompas mengadakan buka puasa bersama dengan para seniman yang tingal di jakarta. kebiasaan ini berawal tahun sebelum nya yang tampak nya akan menjadi tradisi.kesempatan seperti ini biasanya jadi kesempatan baik untuk bertukar pikiran,baik antara redaksi kompas dengan para senima, maupun antar seniman sendiri.
     Berbuka puasa tahun ini di isi oleh sebuah acara tungal: penyampaian saran,gugatan dan uneng-uneng terhadap kompas.maka,berhamburanlah gugatan dan uneng-uneng,yang di terima dengan senang hati, karena memang hal itu lah yang di kehendaki agar kompas bisa terus berdenah diri
       Tentu bukan hanya uneng-uneng dan gugatan yang tampil.saran juga ada salah satu saran yang menarik justru tampil tidak dalam acara resmi,tetapi acara berbincang bincang di luar.Ikra negara,Sutardji Caljaum Bachri Afrizal Malna dan Hamsad rangkuti menyodorkn sebuah gagasan agr kompas setahun sekali menerbitkan cerpen pilihan, yang biasanya di muat setip hari minggu.suatu yang terbaik di pilih untuk di beri penghargaan kusus.
         Saran ini keesokan hari nya di bawa ke dalam rapat redaksi dan langsung di setujui.sebuah tim.ini bertugas memilih 15 cerpen yang akan diterbitkan  dalam bentuk buku, memilih yang terbaik untuk di beri penghargaan khusus,memilih dan menghubungi Subagio Sastro wardoyo dan Nirwan dewan nirwanto yang di tugusi untuk memberi komentar pada cerpen-cerpen pilihan itu dan tentu saja mempersiapkan naskah siap cetak untuk di serahkan ke percetakan. pilihan du nama ini sekadar di dasarkan pada perwakilan angkatan yang senior dan junior
            tim terdiri dari Evik mulyadim{EDITOR DES KEBBUDAYAAN } Donsabdono {editor naskah fiatur}Hendri CH bangun reporter senior des olah raga yang juga sarjana serta lulusa UI} maria harta ningsih {reporter senior }dan J.B.Kristalto koordi nator tajuk rencana pemilihan anggota tim ini sesuai dengan tradisi kompas yang merupakan harian umum.salah satu syarat naskah yang layak muat adalah naskh itu harus bisa di pahami oleh hal layak pembaca sepuas mungkin.swesuai dengan syarat itu dan sesuai dengan tradisi tadi maka pemilihan anggta tim didasar kan pada latar belakang yang berbeda beda
           tim harus bergerak cepat karna buku kumpulan cerpen pilihan kompas 1992 ini harus bisa terbit pada hari ulang tahun kompas yang jatuh pada tangal 28 juni 1992.pilihan percetakan mengajukan jadwal yang sangat ketat karna pekerjaan dadakanini mengharuskan mereka mengatur kembali jadwal padat yang sudah tersusun semua pihak yang sudah memberikan pesanan pada percetakan  gramedia tidak boleh ada yang di rugi kan
             syukur bahwa akhir nya semua bisa terlak sanakan dalam suasana tegesah-gesah seperti ini tentu tidak semua terjadi dengan sempurna.salah satu kekurangan yang mudah di jumpai pada penerbitan ini adalah tiadanya geografi penulis cerpen petaka kampas yaitu saudara putri Hambi kami terus berusaha mencari nya namun hinga naskah ini harus naik cetak belum juga bisa di jumpai surat yang kami kirim kan,kembali lagi dengan catattan sudah pindah alamat.degan segala ke kurangan yang ada kami berharap usaha pertama ini bisa di terima dengan baik kami juga berharap usaha ini bisa berlanjut terus karna kami ingin hal ini bisa terjadi tradisi taunan kompas \ 
             kepada semua pihak yang sudah membantu usaha penerbitan ini yang namanya tidak bisa di sebutkan satu persatu kami mengucapkan terimakasih
               
               ANALISIS
     Cerpen yang berjudul mempro musikan sebuah barang yang di karang oleh redaksi kompas yang bertema kekompakan redaksi kompas dengan jalinan atau rangkain cerita yang di kemas dengan baik yang di kemas jalinan yang tepat di pahami membaca di awali pengarang desk kebudayaan kompas mengadakan buka puasa bersama dengan para seniman yang tingal di jakarta. kebiasaan ini berawal tahun sebelum nya yang tampak akan menjadi tradasi kesempatan seperti ini biasa nya jadi kesempatan baik untuk bertukar pikiran baik antara redaksi kompas dengan para seniman maupun antara seniman sendiri
       Dengan menyampaikan jalan cerita yang mengarah kedepan atau alur cerita maju,cerita pendek ini semakin menarik apa bila seting cerita yang memang cocok dengan kondisi tokoh saat ini di sebuah rumah sakit tentunya denganlatar kesedihan dan di sebuah ruang rawat
          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar